MASSA.ID, Jakarta – Transformasi sepak bola Indonesia memasuki babak baru. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi meluncurkan Garuda Academy, sebuah program pendidikan dan pengembangan manajemen olahraga yang digelar di Mandiri University, Daan Mogot, Jakarta, Selasa (6/5).
Diresmikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, program ini dirancang untuk mencetak generasi baru profesional manajemen sepak bola nasional yang kompeten dan berdaya saing global. Turut hadir Wakil Ketua Umum Zainudin Amali, anggota Komite Eksekutif Arya Sinulingga, Endri Erawan, Sekjen Yunus Nusi, serta sejumlah tokoh sepak bola dan perwakilan FIFA.
“Inilah momen terbaik kolaborasi antara FIFA dan PSSI. Setelah saya meresmikan FIFA Arena sebagai sarana untuk menyalurkan antusiasme sepakbola bagi anak-anak melalui sekolah, kini giliran program perdana Garuda Academy yang juga didukung FIFA bersama AFC resmi dibuka. Artinya, usaha PSSI untuk terus memajukan dan mentransformasi sepakbola tidak akan berhenti karena FIFA dan AFC hadir bersama kita,” ujar Erick Thohir.
Peresmian ini juga dihadiri jajaran penting FIFA seperti Kanya Keomany, Sanjeevan C. Balasingam, Theodore Giannikos, dan Andres Portabella, serta dukungan dari LPDP, Bank Mandiri, dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia.
Garuda Academy merupakan inisiatif kolaboratif antara PSSI, FIFA, dan AFC untuk memperkuat aspek manajerial dalam sepak bola nasional. Dengan pendekatan akademik yang sistematis, program ini menjadi wadah pembentukan karakter, kemampuan manajerial, dan pemahaman menyeluruh terhadap industri sepak bola.
Dari lebih 300 pendaftar, hanya 105 peserta terpilih yang lolos melalui proses seleksi ketat. Mereka terdiri dari lulusan universitas ternama, profesional muda di sektor olahraga, serta mantan pemain timnas seperti Greg Nwokolo, Yanto Basna, dan Rony Beroperay.
Kriteria seleksi antara lain: Warga negara Indonesia maksimal usia 30 tahun, Pendidikan minimal S1, Fasih berbahasa Inggris, Memiliki Garuda ID dan Lolos seleksi wawancara dan asesmen kemampuan manajerial.
Peserta mengikuti pelatihan intensif dalam lima tahapan bernama CORE 1.0 hingga CORE 5.0 yang mencakup: Struktur manajemen klub dan federasi, Manajemen keuangan olahraga, Strategi pemasaran dan branding serta Kepemimpinan dan diplomasi olahraga.
Peserta terbaik berkesempatan mendapat beasiswa penuh dari LPDP untuk mengikuti FIFA Master atau program manajemen olahraga di universitas terkemuka dunia di Eropa maupun Amerika Serikat.
“Inisiasi Garuda Academy bersama FIFA dan AFC dilandasi kepedulian PSSI, bahwa jika ingin makin profesional dan berkelanjutan program transformasinya, maka manusianya harus dibangun. Garuda Academy ditujukan untuk bentuk karakter dan kapabilitas manusianya agar mereka bisa bangun sports management di Indonesia,” lanjut Erick.
Program dimulai pada 3 Mei 2025 dengan kelas daring. Setelah peresmian, peserta mengikuti pelatihan tatap muka hingga 11 Mei, dibagi dalam tiga kelompok agar interaksi lebih optimal. Pelatihan dibimbing oleh instruktur lokal dan internasional dengan pendekatan teori dan praktik.
Garuda Academy menekankan pelatihan menyeluruh dari aspek operasional klub hingga manajemen event berskala nasional dan internasional, menjadikannya sebagai program strategis menuju ekosistem sepak bola profesional Indonesia.***
