MASSA.ID, Minahasa Utara — Tragedi kembali menghantam sektor transportasi laut Indonesia. Kapal Motor (KM) Barcelona 5 dilaporkan terbakar hebat di perairan sekitar Pulau Taliase, Minahasa Utara, pada Minggu (20/07). Kepanikan melanda saat para penumpang terpaksa melompat ke laut demi menyelamatkan diri dari kobaran api yang meluluhlantakkan kapal.
Insiden ini menambah panjang daftar kecelakaan laut yang menyoroti lemahnya sistem keselamatan pelayaran di Tanah Air. Saadiah Uluputty, Anggota Komisi V DPR RI, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tragedi tersebut dan mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola keselamatan transportasi laut, khususnya di wilayah kepulauan.
“Ketika penumpang harus melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari kapal yang terbakar, itu menandakan ada yang sangat keliru dalam sistem kita,” tegas Saadiah dalam pernyataan tertulis, Selasa (22/7).
Sebagai wakil rakyat dari daerah kepulauan Maluku, Saadiah menyampaikan empati dan doa bagi seluruh penumpang, awak kapal, serta keluarga yang terdampak. Ia menegaskan bahwa tragedi ini bukan sekadar angka statistik, melainkan bentuk nyata kegagalan dalam pengawasan dan perawatan moda transportasi laut nasional.
Saadiah menuntut agar Kementerian Perhubungan bersama otoritas terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan operasional kapal, sistem perizinan pelayaran dan kesiapan prosedur darurat di rute transportasi laut
Tak hanya itu, ia juga mendesak agar Badan SAR Nasional (Basarnas) segera mengerahkan upaya pencarian dan pertolongan maksimal bagi korban. Dukungan medis dan psikologis disebut harus segera diturunkan ke lokasi kejadian.
“Kita tidak bisa terus membiarkan warga di daerah terpencil bertaruh nyawa demi bepergian atau berdagang lewat laut. Negara harus hadir dengan menjamin keselamatan warganya,” ujar politisi Fraksi PKS tersebut.
Menurutnya, tragedi KM Barcelona 5 seharusnya menjadi momentum perubahan untuk membangun sistem transportasi laut yang lebih profesional, berkeadilan, dan berpihak pada masyarakat kepulauan.
“Saya berharap, akan selalu ada sinergi semua pihak agar tragedi serupa tak lagi terulang, dan laut Indonesia benar-benar menjadi jalan kehidupan, bukan ladang bencana,” tutup Saadiah Uluputty.***