Ekbis  

INDEF: Emas Tetap Jadi Instrumen Investasi Paling Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Ilustrasi emas batangan yang menjadi instrumen investasi paling aman ditengah ketidakpastian ekonomi Indonesia. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi emas batangan yang menjadi instrumen investasi paling aman ditengah ketidakpastian ekonomi Indonesia. (Foto: Pixabay)

MASSA.ID, Jakarta – Dalam kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS, masyarakat disarankan untuk memilih emas sebagai instrumen investasi yang paling aman. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI pada Minggu (13/4/2025).

“Kita mengenal emas sebagai alat tukar yang likuid. Ketika ingin berinvestasi dan mencari instrumen yang mudah dijual kembali, maka pilihlah emas,” ujar Esther, dikutip dari RRI.co.id.

Menurutnya, emas memiliki nilai ekonomi yang tetap terjaga bahkan saat terjadi inflasi. Selain itu, emas juga mudah dicairkan, menjadikannya pilihan ideal di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

BACA JUGA:  KAPLL Luncurkan Program Praktik Investasi di Indonesia, Dorong Kolaborasi Kepatuhan Regional dan Perdalam Strategi Ekspansi Global

Keunggulan Investasi Emas: Stabil, Likuid, dan Fleksibel

Esther menjelaskan bahwa tingginya likuiditas emas membuatnya bisa dijual kapan saja saat seseorang membutuhkan dana cepat. Inilah yang membedakan emas dari instrumen investasi lain yang cenderung lebih rumit dalam pencairan.

BACA JUGA:  Adira Finance Syariah dan doctorSHARE Lanjutkan Kolaborasi untuk Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Masyarakat

“Investasi emas memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Karena likuiditasnya tinggi, emas bisa dijual kapan saja saat kita memerlukan uang,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan masyarakat untuk memilih emas batangan daripada emas perhiasan. Pasalnya, emas batangan memiliki nilai jual kembali yang lebih stabil karena tidak mengandung biaya pembuatan seperti pada perhiasan.

“Perhiasan memang bisa dipakai, tetapi saat dijual kembali nilainya cenderung turun,” kata Esther.

BACA JUGA:  SSB Dorong Perkembangan Talenta Putra Putri Daerah untuk Perkuat Komitmen Bisnis Berkelanjutan

Investasi Emas Bisa Dimulai dari Tabungan Kecil

Esther juga mendorong masyarakat agar mulai berinvestasi emas secara bertahap, misalnya dengan menyisihkan sebagian penghasilan. Bagi masyarakat yang belum mampu membeli emas secara langsung, bisa mempertimbangkan tabungan emas digital yang kini tersedia di berbagai platform perbankan dan fintech.

“Kita bisa menabung di bank emas jika belum mampu membeli emas secara langsung,” tutupnya.***