MASSA.ID, SURABAYA – Kawasan Kota Lama Surabaya menjadi saksi semangat “Kolaboraksi Seratus Persen Arek Suroboyo” dalam gelaran di Kampung Pancasila, Senin (29/12/2025). Dalam momentum tersebut, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyempatkan diri mengunjungi booth Alligator Wrestling Surabaya guna meninjau potensi atlet bela diri lokal.
Kehadiran orang nomor satu di Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri ini menjadi angin segar bagi komunitas gulat yang berkolaborasi dengan Iron Strike MMA tersebut. Di hadapan para atlet, Eri berdialog langsung mengenai progres latihan dan tantangan yang dihadapi para pemuda di Kota Pahlawan.
Dalam audiensi singkat tersebut, Pelatih Alligator Wrestling Surabaya, Ghafara Okviando Ihzardian, mengungkapkan bahwa meskipun rutin berlatih di kawasan THR (Hi-Tech Mall), para atlet masih terkendala minimnya sarana prasarana, seperti matras dan peralatan beban.
Namun, kendala paling krusial adalah belum adanya pengakuan resmi dari Pengurus Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Surabaya, meski klub telah memiliki legalitas hukum dari Kemenkumham.

“Kami berharap Alligator Wrestling segera diakui secara resmi oleh PGSI Surabaya. Tanpa pengakuan itu, atlet-atlet berbakat kami tidak bisa bertanding di kejuaraan resmi pemerintah. Padahal, visi kami adalah merangkul anak-anak Surabaya, termasuk anak jalanan, untuk mengukir prestasi melalui disiplin olahraga,” ujar Ghafara.
Senada dengan Ghafara, praktisi olahraga sekaligus mantan atlet gulat, Ghifary RD, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan KONI Kota Surabaya dan mendapatkan respons positif. Kini, bola panas berada di tangan PGSI Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Agus Heby.
Ghifary menekankan pentingnya sinergi antarlembaga agar tidak terjadi stagnasi pembinaan atlet. Ia mempertanyakan koordinasi internal jika nantinya terdapat hambatan persetujuan dari pihak pengurus cabang olahraga.
“KONI sudah memberikan lampu hijau. Kami hadir bukan untuk menyaingi, melainkan memperkuat ekosistem gulat di Surabaya. Jangan sampai ada abuse of power atau ego sektoral yang justru mematikan potensi atlet muda. Harapan kami, PGSI segera memberikan persetujuan resmi demi nama baik Kota Pahlawan,” tegas Ghifary.
Melalui dorongan moral dari Wali Kota Eri Cahyadi, komunitas Alligator Wrestling berharap birokrasi olahraga di Surabaya dapat lebih inklusif, sehingga target mencetak juara nasional maupun internasional dapat segera terwujud.***




